Thursday, October 30, 2014

Pengertian, Tujuan, Perbedaan, dan Persamaan ISD dan IPS

Pengertian


Untuk menjawab dan memecahkan berbagai persoalan yang ada dalam kehidupan maka lahirlah berbagai macam ilmu pengetahuan. Berdasarkan sumber ilmu filsafat yang di anggap sebagai ibu dari ilmu pengetahuan, maka ilmu pengetahuan di kelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu :
  1. Ilmu-ilmu Alamiah (natural science). Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas.
  2. Ilmu-ilmu sosial (social science). ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah.
  3. Pengetahuan budaya (the humanities) bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
Ilmu Sosial Dasar adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari/menelaah tentang masalah-masalah sosial di dalam sebuah masyarakat yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah manusia .

Maka dari itu pelajaran ilmu sosial dasar diberikan kepada mahasiswa sebagai suatu bahan program studi atau mata kuliah umum. Mata kuliah umum sosial dasar diberikan dalam rangka usaha untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan guna mengkaji gejala-gejala sosial agar daya tanggap, presepsi, dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya .


Tujuan


Tujuan Ilmu Sosial Dasar

a. Tujuan umum diselenggarakannya mata kuliah Ilmu Sosial Dasar ialah pembentukan dan pengembangan kepribadian serta perluasan wawasan perhatian, pengetahuan, dan pemikiran mengenai berbagai gejala yang ada dan timbul dalam lingkungannya, khususnya gejala berkenaan dengan masyarakat dengan orang lain, agar daya tanggap, presepsi, dan penalaran berkenaan dengan lingkungan social dapat dipertajam.


b. Tujuan khusus:
  1. Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-maslah sosial yang ada dalam masyarakat.
  2. Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
  3. Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya (mempelajarinya).
  4. Memahami jalan pikiran para ahli dalalm bidang ilmu pengetahuan lalin dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalalm rangka penanggulangan maslah sosial yang timbul dalam masyarakat.

Perbedaan antara ISD dan IPS


Ilmu sosial dasar diberikan di Perguruaan Tinggi, Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan di sekolah dasar dan sekolah lanjutan.
Ilmu sosial dasar merupakan mata kuliah tunggal sedangkan ilmu pengetahuan sosial dasar merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran(untuk sekolah lanjutan).
Ilmu Sosial dasar diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedang ilmu pengetahuan social diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan keterampilan intelektual.

Persamaan antara ISD dan IPS


Kedua-duanya merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan.
Keduanya bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial.

Golongan Bahan Pelajaran ISD


Kenyataan-kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu.
Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan social dibatasi pada konsep dasar atau elemnter saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan Sosial
Masalah-masalh yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang antara yang satu dengan yang lainnya berbeda.


Monday, October 27, 2014

Social Media di Kalangan Petinggi Negara

Beberapa tahun belakangan ini membuat masyarakat berlomba – lomba untuk mengikuti
perkembangan teknologi dan informasi, terutama penggunaan social media. Dimulai dari Facebook sebagai trendsetter maraknya social media, disusul twitter, youtube, dan gallery instagram. Tak hanya dalam lingkup masyarakat jajaran petinggi negara layaknya presiden Indonesia 2 tahun belakangan ini aktif menggunakan media sosial sebagai penyampaian pendapat dan isue – isue terkini. 

Sebelum media sosial populer, para pemimpin negara lebih sering memanfaatkan televisi dan radio. Namun, kini media sosial menyediakan semuanya, tidak hanya dalam bentuk teks, tetapi juga dalam bentuk foto dan video. Ini lompatan jauh dunia komunikasi sesuai zamannya. Ketika Presiden SBY sedang berada di luar negeri, Undang-Undang tentang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) disahkan DPR melalui voting. Menanggapi banyaknya kritik rakyat pengguna media sosial yang membuat hashtag #ShameOnYouSBY dan #ShamedByYou di Twitter, Presiden SBY kemudian menjelaskan melalui Youtube tentang sikapnya terhadap UU Pilkada.

Dalam video selama 15 menit 24 detik yang diunggah ketika masih dalam perjalanan ke luar negeri, Presiden SBY menegaskan sikapnya untuk memastikan hak pilih rakyat tidak dihilangkan dengan mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang. Sikap serupa ia sampaikan melalui Facebook dan Twitter.

Subscriber video SBY di Youtube sampai awal Oktober 2014 tercatat 8.267. SBY juga memiliki akun resmi Twitter dengan jumlah pengikut (follower) sebanyak 5,62 juta. Fan page Presiden SBY yang dikelola staf khusus presiden di-"like"3.657.118. Jika SBY sendiri yang mem-posting pendapat-pendapatnya, di belakangnya tertera *SBY*.

Presiden SBY sebenarnya belum lama membuat akun-akun media sosial tersebut. Namun, popularitas media sosial di Indonesia yang sangat tinggi tampaknya membuat ia harus berkomunikasi dengan rakyatnya yang sebagian besar pengguna media sosial.

Yang menarik, ketika ribuan orang mem-bully SBY di Twitter terkait UU Pilkada, Presiden tidak menunjukkan reaksi negatif. Bahkan, terkesan dia menerima hal itu sebagai konsekuensi atas aktifnya dia sebagai pengguna media sosial. Selain mengemukakan pendapat merupakan bagian dari proses demokrasi, SBY tampaknya juga memahami sifat media sosial yang spontan dan langsung.

Seiring dengan perkembangan jaman, mau tak mau jajaran pemerintah juga harus mengikuti kemajuan teknologi yang sedang marak di masyarakat. Tak ada salahnya jika jajaran pemerintah juga menggunakan social media sebagai pendekatan ke masyarakat dan informasi fakta dari narasumbernya langsung . 

Dengan ini pemerintahan menjadi lebih transparan dan masyarakat dapat menyalurkan aspirasi secara langsung tanpa kekerasan dan anarki. Serta dengan adanya social media ini, lambat laun dapat mendidik masyarakat berbudaya berkomentar/menanggapi sesuatu dengan kritis dan beratitude.

Sumber : http://nasional.kompas.com/read/2014/10/06/23000061/Komunikasi.Pemimpin.Negara.di.Media.Sosial

Animo Masyarakat tentang Pelantikan Presiden Baru RI – 7

Presiden Republik Indonesia RI Ke 7 telah terpilih, yaitu pasangan Joko Widodo – Jusuf Kala yang akrab kita sebut pasangan JKW-JK. Pagi tadi, sekitar pukul 9 telah dilantik presiden baru kita di Gedung MPR RI. Masyarakat seluruh Indonesia antusias terlihat dari banyaknya masyarakat yang berbondong – bondong menuju halaman gedung MPR – RI sampai jalan Medan Merdeka. Sampai – sampai koridor busway dari arah dukuh atas – Semanggi arteri ke arah Monas khusus hari ini ditutup. Karena dipenuhi dengan masyarakat berbaju putih – putih yang antusias menyambut Presiden RI kita yang baru serta pelepasan Presiden SBY yang telah menjabat 10 tahun ini. 

Tak hanya di Jakarta, seluruh Indonesia juga menyaksikan pelantikan tersebut melalui media layar kaca, radio, dan streaming. Masyarakat Indonesia 
yang berada di luar negeri khususnya Mahasiswa Monash (Australia) juga tak mau kalah ingin memberi ucapan selamat kepada Jokowi. Dengan pergantian presiden Indonesia ini, seluruh warga Indonesia memiliki ribuan harapan baru yang di pikul oleh pasangan Jokowi-JK ini. Masyarakat berharap Indonesia menjadi negara lebih baik, bisa menjadi Negara yang Mandiri, yang mampu berdiri dan berkarya di negeri sendiri. 

Interaksi Sosial :

Interaksi antara masyarakat seluruh Indonesia baik yang berada di dalam maupun luar Negeri antusias 

menyambut Presiden Ke – 7 kita.

Status Sosial :

Tanpa memandang status sosial seluruh masyarakat ikut berpartisipasi dalam hal penyambutan 

Presiden RI baru kita.
Sumber : kompas.com/Mahasiswa.Australia.Pun.Ucapkan.Selamat.untuk.Jokowi

Negara penduduk terbanyak sedunia, Indonesia mendapat ranking ke 4

Dalam survey awal tahun 2014, hasil jumlah sensus penduduk dunia Indonesia masuk ranking 5besar bersaing dengan Negara Brasil di posisi ke 5. Indonesia berada di peringkat ke-4 dengan jumlah penduduk mencapai 253,60 juta jiwa dan disusul Brasil yang mencapai 202,65 juta jiwa. Negara tetangga Indonesia, yakni Malaysia berada di peringkat ke-43 dengan jumlah penduduk yang mencapai 30,07 juta jiwa berdasarkan biro sensus AS per 2014 ini. 

Dengan jumlah penduduk yang tidak sedikit ini, seharusnya ditunjang dengan perubahan infrastruktur negara dan tata kota yang menunjang untuk masyarakat. Disamping itu juga dari sisi masyarakat juga harus ditingkatkan dalam kepedulian lingkungan. Tidak melulu hanya menuntut untuk perubahan negeri serta merta merusak fasilitas negara yang telah ada. 

Seharusnya dari kelebihan jumlah penduduk ini, Indonesia tidak perlu pusing-pusing untuk mencari SDM sebagai pegawai atau pelaksana pembangunan negara. Indonesia hanya perlu membenahi mutu SDM dari segi ilmu, wawasan, atitude. Dan hendaknya perubahan itu ebih mudah dilaksanakan dan ditanamkan ketika sejak dini. Misal dengan perubahan sistem pendidikan dari TK – SD penanaman kepedulian lingkungan dan kemandirian. Ya boleh saja sedikit banyak kita meniru sistem pendidikan seperti di Jepang dan Korea yang menanamkan jujur dan disiplin sejak dini. Itu membentuk karakter masyarakat menjadi jujur dan meminimalisir tindakan korupsi dari akar – akarnya.


Sumber : http://finance.detik.com/read/2014/03/06/134053/2517461/4/negara-dengan-penduduk-