Friday, January 16, 2015

Masalah Sosial berdasarkan Faktor Psikologis



Sebuah negara kesatuan tak luput dari masalah sosial dalah kehidupan berwarga negara. Pemicu dari masalah sosial adalah berdasarkan Faktor Psikologis yaitu penyakit syaraf dan aliran sesat. Berikut ini saya akan menjelaskan contoh permasalahan di lapangan dari kedua faktor psikologis tersebut

1. Depresi Terjangkit di Kalangan Anak-Anak Akibat Beratnya Beban Mata Pelajaran di Sekolah
Di era ini beban anak sekolah semakin lama semakin berat. Pelajaran yang jaman dahulu seharusnya diberikan pada kelas 3 sudah banyak di turunkan di kelas 1. Sedangkan untuk masuk SD saat ini wajib untuk lulus TK terlebih dahulu dan serta harus sudah bisa membaca dan menulis. Padahal di usia dini tersebut anak seharusnya masih dalam masa bermain, mereka masih belum siap untuk diberikan beban yang berat seperti halnya pekerjaan rumah serta buku buku yang cukup berat yang harus dibawa ketika sekolah. 
Kebanyakan orang tua saat ini lebih bangga bila anaknya pada usia dini sudah masuk SD (sekitar 5-6 tahun). Padahal usia kematangan anak dalam menerima pelajaran mempengaruhi masa depan anak tersebut. Setiap anak diberikan kecerdasan yang berbeda, mungkin mereka sudah mampu untuk menulis, membaca, dan berhitung. Namun untuk kesiapan menerima tugas, mengerjakan soal, menganalisa masalah, belum semua anak sanggup untuk melakukannya. Usia tersebut seharusnya diberikan kebebasan untuk bermain sambil belajar. Biarkan dia "nakal", karena dari nakal tersebut dia dapat bereksplorasi, dapat belajar dan menyimpulkan sendiri penyebab dan akibat. Anak hanya perlu pengawasan dan perhatian dari orang tua, bukan tuntutan dan harus patuh dan tunduk karena dapat berakibat anak menjadi bebal dan berontak sehingga membuat kerusakan psikis sejak kecil. 

2. Perkembangan Aliran Sesat yang Semakin Mewabah di Indonesia
Aliran sesat terus saja berkembang di Indonesia. Tidak hanya aliran sesat yang beranggotakan banyak orang seperti Ahmadiyah, aliran sesat yang beranggotakan beberapa orang pun tumbuhsubur. Bak jamur di musim hujan, aliran-aliran sesat berkembang sejak kran reformasi dibuka.Maka penyesatan demi penyesatan menghinggapi umat Islam. Sebagian ajarannya menjadikan para pemeluknya keluar Islam.Ini adalah hal yang sangat berbahaya. Rusaknya akidah umat tidak hanya berdampak padakehidupan dunia, tapi juga akhirat. Penyelewengan ajaran Islam seperti virus yang menggerogotitubuh umat Islam. Jika tidak diamputasi, maka virus itu akan berkembang dan menjadikan tubuhumat kian lemah tak berdaya. Dalam pandangan Islam penyesatan ini harus dihentikan, tak ada pilihan lain. Tidak bisa dengan alasan toleransi atas nama kebebasan berkeyakinan, aliran sesatdibiarkan bahkan dilindungi.Oleh karena itu, pemerintah atau aparat penegak hukum harus menuntaskan keberadaankelompok aliran sesat ini. Sebab, keberadaan mereka jelas telah meresahkan umat Islam karenamereka membawa nama-nama Islam dengan tujuan untuk menyesatkan akidah umat Islam.Mungkin saja tidak masalah jika mereka tak membawa nama Islam. Tapi perkembangan aliransesat di Indonesia menunjukkan, hampir semua aliran sesat ini berkonotasi Islam. Dapatdipastikan tujuan kelompok aliran sesat ini apalagi kalau bukan merusak Islam

No comments:

Post a Comment