Hallo semuanya, kali ini saya mendapat tugas desain dan manajemen jaringan komunikasi tentang ipv6, semoga materi yang saya susun mudah dipahami dan bermanfaat ya, check this out :)
Dasar IPv6 : Fitur IPv6 (versi 1)
Sebagai teknologi penerus atau bisa disebut sebagai
pengganti IPv4, dalam standarnya IPv6 mempunyai berbagai fitur baru yang
selain mengatasi berbagai keterbatasan pengalamatan menggunakan IPv4 juga
menambah beberapa kemampuan baru. Beberapa fitur IPv6 ini antara lain sebagai
berikut :
a)
Format header
baru
Header baru IPv6 lebih efisien daripada header pada IPv4 (karena memiliki overhead
yang lebih kecil). Hal ini diperoleh dengan menghilangkan beberapa bagian yang
tidak penting atau opsional.
b)
Jumlah alamat yang jauh lebih besar
Dengan spesifikasi bit untuk alamat standar sebanyak 128-bit memiliki arti IPv6
akan mampu menyediakan 2^128 kemungkinan alamat unik. Walaupun tidak semuanya
akan dialokasikan namun sudah cukup untuk keperluan masa mendatang sehingga
teknologi semacam NAT pada IPv4 sudah tidak perlu lagi digunakan.
c)
Infrastruktur routing dan addressing yang efisien dan
hirarkis.
Arsitektur pengalamatan IPv6 yang hirarkis membuat
infrastruktur routing menjadi efisien dan hirarkis juga. Adanya konsep skup
juga memudahkan dalam manajemen pengalamatan untuk berbagai mode teknologi
transmisi.
d)
Kemampuan Plug-and-play melalui stateless maupun
statefull address auto-configuration.
Pada teknologi IPv6, sebuah node yang memerlukan alamat bisa secara otomatis
mendapatkannya (alamat global) dari router IPv6 ataupun cukup dengan
mengkonfigurasi dirinya sendiri dengan alamat IPv6 tertentu (alamat link local)
tanpa perlu adanya DHCP server seperti pada IPv4. Hal ini juga akan memudahkan
konfigurasi. Hal ini penting bagi kesuksesan teknologi pengalamatan masa depan
karena di Internet masa depan nanti akan semakin banyak node yang akan
terkoneksi. Perangkat rumah tangga dan bahkan manusia pun bisa saja akan
memiliki alamat IP. Tentu saja ini mensyaratkan kesederhanaan dalam
konfigurasinya. Mekanisme konfigurasi otomatis pada IPv6 ini akan memudahkan
tiap host untuk mendapatkan alamat, menemukan tetangga dan router default
bahkan menggunakan lebih dari satu router default untuk redundansi dengan
efisien.
e)
Keamanan yang sudah menjadi standar built-in.
Jika pada IPv4 fitur IPsec hanya bersifat opsional maka pada IPv6 fitur IPsec
ini menjadi spesifikasi standar. Paket IPv6 sudah bisa secara langsung diamankan
pada layer network.
f)
Dukungan yang lebih bagus untuk QoS
Adanya bagian (field) baru pada header IPv6 untuk mengidentifikasi trafik (Flow
Label) dan Traffic Class untuk prioritas trafik membuat QoS yang lebih terjamin
bisa diperoleh, bahkan ketika payload dari paket terenkripsi dengan IPSec dan
ESP.
g)
Berbagai protokol baru untuk keperluan interaksi antar
node
Adanya protokol baru misalnya Network Discovery dengan komunikasi multicast dan
unicast yang efisien bisa menggantikan komunikasi broadcast ARP untuk menemukan
neighbor dalam jaringan.
h)
Ekstensibilitas.
Di masa depan IPv6 dapat dikembangkan lagi fitur-fiturnya dengan menambahkanya
pada extension header.
Dasar IPv6 : Perbandingan IPv4 dan IPv6
Beberapa perbandingan utama IPv4 dan IPv6 :
Pembanding
|
IPv4
|
IPv6
|
Panjang
Alamat
|
32
bit (4 bytes)
|
128
bit (16 bytes)
|
Proses
konfigurasi
|
Manual
atau DHCP IPv4
|
Tidak
harus secara manual, bisa menggunakan address autoconfiguration.
|
Dukungan
IPSec
|
opsional
|
dibutuhkan
|
Proses
Fragmentasi
|
dilakukan
oleh pengirim dan pada router, menurunkan kinerja router.
|
dilakukan
hanya oleh pengirim.
|
Ukuran
paket link layer
|
Tidak
mensyaratkan ukuran dan harus bisa menyusun kembali
paket berukuran 576 byte.
|
harus
mendukung ukuran paket 1280 byte dan harus bisa menyusun
kembali paket berukuran 1500 byte
|
Checksum
|
termasuk
pada header.
|
tidak
masuk dalam header.
|
Header
|
mengandung
option.
|
Data
opsional dimasukkan seluruhnya ke dalam extensions
header.
|
ARP
Request
|
secara
broadcast untuk menterjemahkan alamat IPv4 ke alamat link-layer.
|
digantikan
oleh Neighbor Solitcitation secara multicast.
|
Internet
Group
Management Protocol (IGMP)
|
Untuk
mengelola keanggotaan grup pada subnet lokal
|
digantikan
fungsinya oleh Multicast Listener Discovery (MLD).
|
Dasar IPv6 : Pengalamatan
Dalam arsitektur pengalamatannya
alamat IPv6 mempunyai ukuran 128 bits yang artinya kira-kira berjumlah 2^128
atau kira-kira 3,4 x 10^38 alamat. Namun perhitungan teori ini tidaklah
sepenuhnya akurat karena adanya hirarki routing dan kenyataan bahwa pada
akhirnya nanti sebuah alamat akan didelegasikan sebagai blok yang bersambung
dan bukan sebagai tiap-tiap satuan alamat.
Alamat IPv6 tersebut kira-kira akan terpotong setengahnya. Tidak akan pernah
ada subnet yang memiliki 64 bit alamat signifikan atau lebih. Dari 128 bit
tersebut hanya akan digunakan 64 bit untuk routing global dan internal
yang disebut sebagai routing prefix. Sisa 64 bit dari alamatlah yang akan
menunjukkan sebuah host pada suatu subnet yang disebut sebagai host identifier
atau host id.
Alamat ini bisa direpresentasikan
menjadi 8 segmen bilangan 16 bit dalam bilangan heksa antara 0x0000 s.d 0xffff
misal :
2001:d30:3:242:0000:0000:0000:1
Untuk penyederhanaan bisa dituliskan sebagai berikut :
2001:d30:3:242:0:0:0:1
atau,
2001:d30:3:242::1
Untuk pendelegasian ke subnet
biasanya akan dinyatakan dalam blok alamat yang dituliskan dalam blok alamat
dengan panjang prefix tertentu dengan notasi CIDR seperti misalnya :
2001:d30:3:240::/56
Alamat IPv6 ini dapat
diklasifikasikan menjadi 3 yaitu :
1.
Alamat Unicast
Global Unicast, merupakan alamat dengan skup global dan unik sehingga bisa
di-rute-kan di Internet. Selain global unicast, IPv6 juga mempunyai alamat
local unicast dengan skup terbatas pada link lokal.
Beberapa tipe alamat unicast IPv6 ini antara lain :
• Aggregatable global unicast addresses
Sering disebut sebagai alamat global, mirip dengan alamat publik pada IPv4 dan
alamat ini ditandai dengan prefix 001. Alamat ini bisa dirutekan dan dijangkau
secara global dari alamat IPv6 di Internet. Dinamakan aggregatable karena
memang didesain untuk bisa diaggregasi dan diringkas (aggregation dan
summarization) untuk menghasilkan infrastruktur routing yang efisien.
IANA telah mulai mengalokasikan blok alamat pertama untuk alamat global ini
yaitu 2001::/16. Menurut kebijakan IANA setiap end-site seharusnya diberikan
blok alamat IPv6 dengan panjang prefix /48.
• Link-local addresses
Alamat ini digunakan untuk berkomunikasi dalam skup link lokal yaitu pada link
yang sama (misal jaringan flat tanpa router). Router tidak akan melewatkan
trafik dari alamat-alamat ini keluar link. Alamat ini ditandai dengan prefix
1111 1110 10 atau FE80::/10. Alamat ini akan selalu diawali FE80 dan
menggunakan prefix FE80::/64 dengan 64 bit selanjutnya adalah interface id.
Alamat link local ini dikonfigurasikan melalui IPv6 autoconfiguration.
• Site-local addresses
Alamat ini mirip dengan alamat private pada IPv4 yang dalam teknologi IPv6
digunakan dalam skup site dan ditandai dengan prefix 1111 1110 11 atau
FEC0::/10. Alamat ini akan selalu diawali dengan FEC0. Karena sifatnya
yang ambigu dan sulitnya pendefisinian baku dari skup site maka alamat ini
dihapuskan penggunaanya.
·
Special
addresses
Ada dua jenis alamat spesial pada IPv6 yaitu :
a. Alamat yang tidak dispesifikkan (unspecified address)
Sering disebut all-zeros-address karena memang bernilai 0:0:0:0:0:0:0:0 atau
bisa dituliskan ::. Alamat ini sama dengan 0.0.0.0 di alamat IPv4. Alamat ini
tidak boleh dikonfigurasikan pada interface dan tidak boleh menjadi tujuan
rute.
b. Alamat loopback
Jika alamat loopback pada IPv4 adalah 127.0.0.1 maka pada IPv6 dalah
0:0:0:0:0:0:0:1 atau bisa diringkas menjadi ::1. Alamat ini tidak boleh
dikonfigurasikan pada interface.
·
Compatibility
addresses
Alamat ini dibuat untuk mempermudah migrasi dan masa transisi dari IPv4 ke
IPv6. Beberapa alamat ini antara lain :
a. Alamat IPv4-compatible
b. Alamat IPv4-mapped
c. Alamat 6over4
d. Alamat 6to4
e. Alamat ISATAP
• NSAP addresses
Adalah alamat yang digunakan untuk penterjemahan alamat Open System
Interconnect (OSI) NSAP ke alamat IPv6. Alamat IPv6 ini ditandai dengan prefix
0000001 dan 121 sisanya adalah alamat NSAP.
2.
Alamat Anycast
Alamat ini lebih menunjuk kepada fungsi layanan daripada alamat. Alamat anycast
sama seperti alamat unicast IPv6 biasa (telah ditentukan dalam standar) dengan
tambahan fitur bahwa router akan selalu merutekan ke tujuan yang terdekat
atau lebih tepatnya terbaik sesuai yang telah dikonfigurasikan.
3.
Alamat Multicast
Seperti halnya pada IPv4 pada IPv6 alamat ini menunjukkan sekumpulan piranti
dalam grup multicast. Jadi alamat ini hanya akan muncul sebagai alamat tujuan,
tidak akan pernah sebagai alamat asal. Jika paket dikirimkan ke alamat ini maka
semua anggota grup akan memprosesnya.
Byte pertama menunjukkan bahwa ini
adalah alamat multicast. Empat bit selanjutnya merupakan flag yang
masing-masing telah didefinisikan. Bit pertama harus 0 karena dicadangkan untuk
keperluan di masa mendatang. Bit kedua menunjukkan apakah alamat multicast ini
mengandung alamat Rendezvous Point (RP), yaitu titik distribusi untuk aliran
multicast tertentu dalam suatu jaringan multicast. Bit ketiga menandakan
apakah alamat multicast ini mengandung informasi prefix. Sementara bit terakhir
menunjukkan apakah alamat ini diberikan secara permanen.
Bagian berikutnya adalah Scope yang digunakan untuk membatasi skup dari alamat
multicast.
Alamat multicast ini memiliki skup
antara lain sebagai berikut :
Skup alamat multicast IPv6
Nilai skup
Deskripsi skup
0x0 Reserved
0x1 Node-Local
0x2 Link-Local
0x5 Site-Local
0x8 Organization Local
0xE Global
0xF Reserved
Bagian terakhir adalah penanda grup
(Group ID). Pada prakteknya biasanya penanda grup ini dibatasi dalam 32 bit
saja. Beberapa alamat multicast telah diberikan oleh IANA. Beberapa alamat yang
diberikan ini dibuat untuk skup tetap dan beberapa diantaranya valid untuk
semua skup. Beberapa alamat multicast yang telah diberikan dalam skup yang
tetap tadi antara lain.
Table 3 Alamat multicast well known
Alamat
Deskripsi
===========================
1.Skup interface lokal
FF01:0:0:0:0:0:0:1 All-nodes address
FF01:0:0:0:0:0:0:2 All-routers address
2.Skup link lokal
FF02:0:0:0:0:0:0:1 All-nodes address
FF02:0:0:0:0:0:0:2 All-routers address
FF02:0:0:0:0:0:0:3 Unassigned
FF02:0:0:0:0:0:0:4 DVMRP routers
FF02:0:0:0:0:0:0:5 OSPFIGP
FF02:0:0:0:0:0:0:6 OSPFIGP designated routers
FF02:0:0:0:0:0:0:7 ST routers
FF02:0:0:0:0:0:0:8 ST hosts
FF02:0:0:0:0:0:0:9 RIP routers
FF02:0:0:0:0:0:0:A EIGRP routers
FF02:0:0:0:0:0:0:B Mobile agents
FF02:0:0:0:0:0:0:D All PIM routers
FF02:0:0:0:0:0:0:E RSVP encapsulation
FF02:0:0:0:0:0:0:16 All MLDv2-capable routers
FF02:0:0:0:0:0:0:6A All snoopers
FF02:0:0:0:0:0:1:1 Link name
FF02:0:0:0:0:0:1:2 All DHCP agents
FF02:0:0:0:0:0:1:3 Link-local Multicast Name Resolution
FF02:0:0:0:0:0:1:4 DTCP Announcement
FF02:0:0:0:0:1:FFXX:XXXX Solicited-node address
3.Skup site local
FF05:0:0:0:0:0:0:2 All-routers address
FF05:0:0:0:0:0:1:3 All DHCP servers
FF05:0:0:0:0:0:1:4 Deprecated
FF05:0:0:0:0:0:1:1000 to FF05:0:0:0:0:01:13FF Service
location (SLP) Version 2
Dasar IPv6 : Struktur IPv6
Paket IPv6 terdiri dari
komponen berikut :
1. Header IPv6
Header IPv6 ini akan selalu ada dengan ukuran yang tetap yaitu 40 bytes. Header
ini merupakan penyederhanaan dari header IPv4 dengan menghilangkan bagian yang
tidak diperlukan atau jarang digunakan dan menambahkan bagian yang menyediakan
dukungan yang lebih bagus untuk komunikasi masa depan yang sebagian besar
adalah trafik real-time.
Beberapa perbandingan kunci dari header IPv4 dan IPv6 :
a. Jumlah header field berkurang dari 12
(termasuk option) pada header IPv4 menjadi 8 pada header IPv6.
b. Jumlah header field yang harus diproses oleh
router antara (intermediate router) turun dari 6 menjadi 4 yang membuat proses
forwarding paket IPv6 normal menjadi lebih efisien.
c. Header field yang jarang terpakai seperti
fields supporting fragmentation dan option pada header IPv4 dipindahkan ke extension
header IPv6.
d. Ukuran header IPv6 memang bertambah dua
kalinya, yaitu dari 20 bytes pada header minimum IPv4 menjadi tetap sebesar 40
bytes. Namun keuntungannya adalah header untuk pengalamatan menjadi 4
kali lebih panjang dari IPv4 (dari 32 menjadi 128 bit) yang menyebabkan
tersedianya jumlah alamat yang jauh lebih besar.
2. Extension
headers
Header dan extension header pada IPv6 ini menggantikan header dan option pada
IPv4. Tidak seperti options pada IPv4, extension headers IPv6 tidak
memiliki ukuran maksimum dan dapat diperluas untuk melayani kebutuhan
komunikasi data di IPv6. Jika pada header IPv4 semua option akan dicek
dan diproses jika ada maka pada extension headers IPv6 hanya ada satu yang harus
diproses yaitu Hop-by-Hop Options. Hal ini akan meningkatkan kecepatan
pemrosesan header IPv6 dan meningkatkan kinerja forwarding paket IPv6.
Extension header yang harus didukung oleh setiap titik IPv6 yaitu :
– Hop-by-Hop Options header
– Destination Options header
– Routing header
– Fragment header
– Authentication header
– Encapsulating Security Payload header
3. Protocol Data
Unit (PDU) dari layer yang lebih tinggi (upper layer)
Protocol Data Unit (PDU) layer yang lebih tinggi pada dasarnya terdiri dari
header protokol layer yang lebih tinggi dan payload yang terkandung di dalamnya
misalnya saja TCP, UDP atau ICMPv6.
sumber : https://belajaripv6.wordpress.com/ [Diakses pada 22 April 2017 Pkl 4:02 PM]